Modul
Pembelajaran: Perbedaan SCADA dan Digital Control System (DCS)
A.
Pendahuluan
Sistem
kendali industri digunakan untuk mengontrol dan memantau proses produksi di
pabrik atau industri. Ada dua jenis sistem kendali industri yang umum
digunakan, yaitu Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) dan Digital
Control System (DCS). Dalam modul ini, kita akan membahas perbedaan antara
SCADA dan DCS serta fungsinya dalam mengontrol dan memantau proses industri.
B.
Perbedaan SCADA dan DCS
- Arsitektur
dan Cakupan
SCADA
memiliki arsitektur terpusat dan terdiri dari komponen perangkat keras dan
perangkat lunak yang diinstal di pusat kendali seperti Remote Terminal Unit
(RTU) atau Distributed Control System (DCS). Sedangkan, DCS memiliki arsitektur
terdistribusi dan terdiri dari sistem kontrol terpusat serta perangkat keras
dan perangkat lunak yang terdistribusi di seluruh pabrik.
- Kinerja
dan Aplikasi
SCADA
digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kontrol dan pemantauan jarak jauh,
seperti pembangkit listrik, pengolahan air dan limbah, serta sistem
transportasi. Sementara itu, DCS digunakan dalam aplikasi yang memerlukan
pengendalian yang lebih ketat dan kontrol terpusat atas seluruh operasi pabrik.
- Integrasi
dan Kompatibilitas
SCADA
lebih mudah diimplementasikan dan dipelihara karena biasanya digunakan sebagai
sistem mandiri yang terpisah dari sistem kontrol lainnya. Sebaliknya, DCS
membutuhkan integrasi yang lebih kompleks dengan sistem kontrol lainnya karena
terdistribusi di seluruh pabrik.
C.
Contoh Implementasi
Contoh
implementasi SCADA adalah sistem pengendalian pembangkit listrik tenaga air
yang memerlukan pemantauan jarak jauh untuk memastikan bahwa sistem berjalan
dengan baik. Sedangkan, contoh implementasi DCS adalah pabrik yang menggunakan
sistem kontrol terpusat untuk mengoptimalkan seluruh sistem produksi dan
meningkatkan efisiensi produksi.
SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) dan DCS (Distributed
Control System) keduanya digunakan untuk mengontrol dan mengawasi proses
industri dan infrastruktur, namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal fungsi
dan fitur. Pemilihan sistem yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan
kebutuhan. Sebelum kita memilih antara penggunaan SCADA ataupun DCS kita
harus mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing sistem.
Keunggulan
sistem SCADA :
- SCADA
memungkinkan operator untuk memantau dan mengendalikan proses produksi
dari jarak jauh melalui komputer pusat atau perangkat mobile, sehingga
operator tidak perlu berada di lokasi secara fisik.
- Akuisisi
data secara real-time. SCADA dapat mengakuisisi data secara real-time dari
berbagai peralatan dan sistem di seluruh area produksi, sehingga operator
dapat memantau kinerja dan keandalan sistem dengan lebih akurat.
- Mudah
diintegrasikan dengan sistem yang ada, sehingga memudahkan operator untuk
mengakses dan memproses data dari berbagai sumber.
- Monitoring
yang terpusat. SCADA dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi operator dan manajer. Hal
ini memudahkan pengambilan keputusan yang tepat dan mempercepat respon
terhadap masalah produksi.
- SCADA
dapat melakukan analisis data dan memberikan informasi yang berguna
tentang kinerja sistem, seperti trend dan statistik produksi. Hal ini
memungkinkan operator dan manajer untuk membuat keputusan yang lebih efektif.
- SCADA mudah ditingkatkan atau diubah sesuai dengan kebutuhan
produksi, sehingga memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan sistem kontrol
mereka dengan perubahan kebutuhan produksi.
Kelemahan
sistem SCADA :
- SCADA
memerlukan operator manusia untuk mengambil tindakan jika terjadi masalah
dalam proses produksi. Meskipun SCADA dapat memberikan informasi
real-time, tetapi operator harus merespon masalah tersebut dan mengambil
tindakan yang diperlukan secara manual.
- Kurang
cocok untuk proses produksi yang sangat kompleks: SCADA tidak selalu dapat
mengendalikan proses produksi yang sangat kompleks dan memerlukan kontrol
yang lebih spesifik.
- Meskipun
SCADA dapat melakukan analisis data, tetapi tidak selalu mendukung
pengolahan data dan analisis yang lebih kompleks seperti analisis
prediktif atau machine learning.
- Rentan
terhadap serangan siber. Karena SCADA terhubung ke jaringan internet, maka
ada kemungkinan rentan terhadap serangan siber atau hacking, sehingga
perlu dilakukan tindakan pengamanan yang tepat.
- SCADA memerlukan biaya pengoperasian dan pemeliharaan yang
cukup tinggi, terutama untuk sistem yang kompleks.
Keunggulan
sistem DCS :
- DCS
dapat mengendalikan dan memonitor proses produksi yang sangat spesifik dan
kompleks, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi produksi.
- Integrasi
yang lebih mudah dengan sistem lain. DCS dapat dengan mudah terintegrasi
dengan sistem lain di dalam perusahaan, seperti sistem manajemen produksi
atau sistem manajemen energi, sehingga meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
- Ketersediaan
hardware yang andal: DCS menggunakan perangkat keras yang andal dan teruji
sehingga meminimalkan risiko kerusakan sistem dan downtime produksi.
- DCS
juga memiliki kemampuan untuk memantau dan menganalisis data produksi
secara real-time, sehingga dapat meningkatkan responsivitas dalam
menghadapi situasi darurat dan meningkatkan efisiensi produksi.
- Kemampuan
untuk dapat mengatur prioritas dan mengendalikan aliran produksi sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
- DCS
dapat dipelihara dari jarak jauh, sehingga memungkinkan pelaksanaan
perawatan tanpa harus menghentikan operasi produksi.
- DCS dapat membantu perusahaan menghemat biaya produksi dengan
meminimalkan pemborosan bahan baku dan energi, serta meningkatkan kualitas
dan produktivitas produksi.
Kelemahan
sistem DCS :
- Implementasi
DCS memerlukan biaya yang cukup besar, terutama untuk sistem yang
kompleks dan besar. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan yang
memiliki keterbatasan anggaran.
- DCS sangat bergantung pada teknologi dan perangkat keras,
sehingga risiko kegagalan sistem atau kerusakan perangkat keras dapat
mempengaruhi produktivitas produksi.
- DCS dirancang untuk mengendalikan proses produksi yang kompleks,
sehingga kurang fleksibel dalam menangani proses produksi yang lebih
sederhana atau proses produksi yang berubah-ubah.
- Pengembangan
sistem yang terbatas. DCS dirancang untuk mengendalikan proses
produksi yang spesifik, sehingga kurang fleksibel dalam pengembangan
sistem yang lebih luas atau sistem yang tidak terkait dengan produksi.
- Kurangnya
kemampuan pemeliharaan mandiri, karena DCS memerlukan perawatan dan
pemeliharaan rutin. Namun kurangnya kemampuan pemeliharaan mandiri dapat
menghambat perusahaan dalam menjaga kinerja sistem DCS mereka.
- Penggunaan DCS memerlukan pelatihan khusus bagi
operator, teknisi, dan engineer, sehingga memakan waktu dan biaya yang
cukup besar.
Kedua
sistem di atas mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Sehingga
dari kita harus dapat melakukan analisis terlebih dahulu agar sistem yang
dipilih bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Tugas
- Apa
perbedaan arsitektur antara SCADA dan DCS?
- Kapan
SCADA dan DCS digunakan pada sistem kendali industri?
- Apa
keuntungan DCS dibandingkan SCADA dalam mengontrol dan memantau proses
produksi?
- Apa
contoh implementasi SCADA dan DCS dalam industri dan bagaimana sistem
tersebut diintegrasikan dengan sistem kontrol lainnya?
- Jelaskan keunggulan SCADA dibandingkan dengan DCS!
- Jelaskan keunggulan DCS dibandingkan dengan SCADA!
- Menurut kalian kapan sebuah perusahaan harus menggunakan
sistem SCADA atau DCS! Jelaskan satu per satu!
FGD:
"Peran
Sistem Kendali Industri dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi"
- Apa peran sistem kendali industri
dalam meningkatkan efisiensi produksi di pabrik atau industri?
- Apa keuntungan dari penggunaan
SCADA dan DCS dalam sistem kendali industri?
- Bagaimana penggunaan sistem kendali
industri dapat mengurangi biaya produksi dan mempercepat waktu produksi?
- Apa
tantangan dalam mengimplementasikan sistem kendali industri yang efektif
dan bagaimana mengatasinya?