A. Capaian
Pembelajaran
- Mahasiswa
mampu menganalisis konsep dasar dan cara kerja Teknologi Wireless
Communication pada pengaplikasian Mobile Device Application Design.
- Mahasiswa
mampu menganalisis konsep dasar dan cara kerja Teknologi Wireless
Communication pada pengaplikasian Network Security dan Wide Area Network
(WAN).
- Mahasiswa
mampu menganalisis konsep dasar dan cara kerja Teknologi Wireless
Communication pada pengaplikasian Microcontroller dan Sensor.
- Mahasiswa mampu menganalisis konsep dasar dan cara kerja
Teknologi Wireless Communication pada pengaplikasian Wireless Sensor
Network.
B.
Wireless Communication pada
Infrastruktur Kompetensi Penunjang
Teknologi Wireless Communication
memainkan peran penting dalam pengaplikasian Mobile Device Application Design.
Mobile Device Application Design mencakup pengembangan aplikasi untuk perangkat
mobile, seperti smartphone dan tablet, yang memanfaatkan kemampuan komunikasi nirkabel.
Teknologi Wireless Communication pada pengaplikasian Mobile Device Application
Design memberikan kemampuan komunikasi nirkabel yang luas bagi aplikasi mobile.
Ini membuka peluang untuk mengembangkan aplikasi yang interaktif, terhubung
dengan jaringan, dan memanfaatkan berbagai fitur dan layanan yang tersedia
melalui teknologi nirkabel. Berikut adalah beberapa cara kerja Wireless
Communication pada pengaplikasian Mobile Device Application Design.
- Koneksi
Jaringan: Teknologi Wireless Communication memungkinkan perangkat mobile
untuk terhubung dengan jaringan nirkabel, seperti jaringan seluler (3G,
4G, 5G), Wi-Fi, atau Bluetooth. Ini memungkinkan aplikasi mobile untuk
mengakses data dan layanan melalui internet atau berkomunikasi dengan
perangkat lain.
- Transfer
Data: Melalui Wireless Communication, aplikasi mobile dapat mentransfer
data secara nirkabel antara perangkat mobile dan server atau antar
perangkat mobile. Misalnya, aplikasi dapat mengirim permintaan HTTP ke
server untuk mengambil data, mengirim pesan teks atau media kepada
pengguna lain melalui aplikasi pesan, atau mentransfer file melalui
koneksi Bluetooth.
- Lokasi
dan Navigasi: Wireless Communication memungkinkan penggunaan teknologi
seperti GPS (Global Positioning System) yang memungkinkan aplikasi mobile
untuk mengakses informasi lokasi. Dengan ini, aplikasi dapat menyediakan
fitur navigasi, tracking lokasi, atau menampilkan konten yang relevan
dengan lokasi pengguna.
- Notifikasi
Push: Teknologi Wireless Communication memungkinkan pengiriman notifikasi
push ke perangkat mobile. Aplikasi dapat mengirim notifikasi ke perangkat
pengguna untuk memberi tahu tentang pembaruan, pesan baru, atau peristiwa
penting lainnya. Notifikasi push memungkinkan pengalaman interaktif dan
real-time untuk pengguna aplikasi.
- Akses
ke Sensor: Perangkat mobile dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti
sensor gerak, akselerometer, magnetometer, dan sensor cahaya. Melalui
Wireless Communication, aplikasi mobile dapat mengakses dan memanfaatkan
data dari sensor-sensor ini. Misalnya, aplikasi game dapat menggunakan
akselerometer untuk mengontrol pergerakan karakter, atau aplikasi
kesehatan dapat menggunakan sensor detak jantung untuk memonitor kesehatan
pengguna.
- Sinkronisasi
Data: Dalam beberapa kasus, aplikasi mobile perlu melakukan sinkronisasi
data dengan server atau cloud. Melalui Wireless Communication, data yang
diubah atau diperbarui pada perangkat mobile dapat disinkronkan dengan
server pusat. Ini memastikan bahwa data di perangkat mobile selalu
up-to-date dan konsisten dengan sumber data utama.
C. Keamanan Jaringan Wireless
Jaringan wireless pada dasarnya
tidak aman. Dalam jaringan nirkabel, transmisi data disiarkan melalui
gelombang radio melalui udara terbuka. Oleh karena itu, mereka lebih
rentan terhadap serangan keamanan (misalnya penyadapan, akses tidak sah) daripada
jaringan kabel. Intersepsi dan perusakan data mudah bagi siapa saja yang
memiliki perangkat keras dan/atau perangkat lunak dan pengetahuan yang tepat.
Oleh karena itu, penting untuk
memberikan tindakan tambahan untuk melindungi komunikasi untuk memastikan kerahasiaan
data dan integritas data Anda. Enkripsi data dan otentikasi pengguna
adalah dua langkah keamanan dasar. Enkripsi data melindungi tautan
nirkabel yang rentan antara perangkat client dan access point dengan
mengenkripsi semua data dalam transmisi. Otentikasi pengguna melindungi
terhadap akses tidak sah ke jaringan nirkabel. Saat ini, ada tiga metode
perlindungan umum untuk jaringan nirkabel, yaitu WEP, WPA, dan WPA2.
- Privasi Setara Kabel/Wired
Equivalent privacy (WEP)
WEP diperkenalkan pada tahun 1997,
dimaksudkan untuk memberikan jaringan nirkabel tingkat perlindungan privasi
yang setara dengan jaringan kabel tradisional. Namun, karena implementasi
kunci enkripsi yang tidak sempurna dan kurangnya otentikasi, beberapa kelemahan
keamanan WEP yang serius telah diidentifikasi dan dilaporkan kepada publik
sejak tahun 2001. Saat ini, dengan alat yang tersedia untuk umum, peretas
dapat mencegat dan mengubah transmisi yang dilindungi oleh WEP dalam hitungan
menit. Oleh karena itu, WEP dianggap tidak aman dan rentan terhadap
serangan jaringan. Ini hanya sedikit lebih baik daripada tidak memiliki
enkripsi.
- Akses Terlindungi Wi-Fi/ WiFi
Protected Access (WPA)
Karena kelemahan WEP, WPA
diperkenalkan pada tahun 2003 untuk mengatasi semua kelemahan WEP yang
diketahui. WPA menggunakan teknologi enkripsi yang kuat yang disebut Temporal
Key Integrity Protocol (TKIP) untuk mengatasi kelemahan keamanan
WEP. Itu juga dibundel dengan layanan otentikasi yang tidak ditawarkan
WEP. WPA memberikan jaminan bahwa data pengguna akan dilindungi dan hanya
pengguna yang berwenang yang dapat mengakses jaringan nirkabel. Walaupun
dianggap sebagai metode yang aman, namun masih memiliki kelemahan terutama pada
protokol TKIP dengan password yang lemah.
- Wi-Fi
Protected Access 2 (WPA2)
WPA2 diperkenalkan pada tahun 2004
sebagai generasi berikutnya dari WPA. Ini didasarkan pada standar IEEE
802.11i yang telah diratifikasi. WPA2 kompatibel dengan WPA. WPA2
meningkatkan kekuatan enkripsi WPA dengan mengganti protokol TKIP dengan
algoritma enkripsi Advanced Encryption Standard (AES). AES memenuhi
persyaratan keamanan pemerintah AS dan mematuhi standar Standar
Pemrosesan Informasi Federal (FIPS) 140-2. Saat ini, WPA2 sejauh
ini merupakan sistem keamanan terkuat yang tersedia untuk jaringan nirkabel.
D. Jaringan pada Microcontroller
Penggunaan wireless communication
pada microcontroller menjadi penunjang pada pengembangan IoT, dimana dengan
penggunaan microcontroller yang dapat mengakses koneksi internet dapat membuat
banyak perangkat diotomatisasi dengan sambungan internet. Microcontroller
dengan basis Nodemcu 8266 dan 32 seringkali kita dengar pada berbagai project
IoT, Selain itu ada juga Aplikasi Blynk yang berguna untuk mengontrol
microcontroller dari perangkat seperti Smartphone ataupun personal computer.
Sumber:
https://docs.blynk.io/en/
Blynk adalah platform pengembangan
aplikasi berbasis cloud yang dirancang khusus untuk Internet of Things (IoT).
Ini menyediakan alat dan layanan yang memudahkan pengembang untuk membuat
aplikasi IoT yang terhubung dengan perangkat mikrokontroler atau protokol
komunikasi nirkabel lainnya. Berikut adalah beberapa penggunaan Blynk dalam
IoT:
- Monitoring
dan Kontrol Perangkat: Dengan menggunakan Blynk, pengembang dapat membuat
aplikasi untuk memantau dan mengontrol perangkat IoT secara real-time.
Misalnya, Anda dapat membuat aplikasi untuk memantau suhu dan kelembaban
di dalam ruangan, memantau status pintu atau jendela yang terbuka atau
tertutup, atau mengontrol perangkat seperti lampu, kipas, atau sistem
irigasi.
- Pengumpulan
dan Visualisasi Data: Blynk memungkinkan pengembang untuk mengumpulkan
data dari berbagai sensor atau perangkat IoT dan menampilkan data tersebut
dalam bentuk grafik atau tampilan yang mudah dimengerti. Misalnya, Anda
dapat membuat grafik yang menampilkan data suhu dan kelembaban dari sensor
IoT, atau membuat tampilan dashboard yang menampilkan data energi yang
dikonsumsi oleh perangkat elektronik.
- Notifikasi
dan Pemberitahuan: Dengan Blynk, Anda dapat mengatur notifikasi dan
pemberitahuan yang dikirimkan ke perangkat pengguna ketika terjadi
peristiwa tertentu atau nilai sensor mencapai batas tertentu. Misalnya,
Anda dapat mengirimkan pemberitahuan ke perangkat pengguna ketika suhu
ruangan terlalu tinggi atau rendah, atau ketika sensor gerakan mendeteksi
gerakan yang mencurigakan.
- Remote
Access dan Control: Blynk memungkinkan akses dan kontrol dari jarak jauh
terhadap perangkat IoT yang terhubung. Dengan menggunakan aplikasi Blynk,
pengguna dapat mengontrol perangkat IoT mereka dari mana saja melalui
internet. Misalnya, Anda dapat menghidupkan atau mematikan lampu rumah
ketika Anda sedang tidak berada di rumah.
- Integrasi
dengan Layanan Cloud dan API Eksternal: Blynk memungkinkan integrasi
dengan layanan cloud seperti Google Sheets, Twitter, atau IFTTT. Hal ini
memungkinkan pengembang untuk menghubungkan data atau peristiwa dari
perangkat IoT mereka ke layanan lain atau melakukan tindakan tertentu
berdasarkan data yang diterima.
Dengan Blynk, pengembang dapat
dengan mudah membuat aplikasi IoT yang interaktif dan terhubung dengan
perangkat IoT mereka. Platform ini menyederhanakan pengembangan aplikasi IoT
dengan menyediakan alat yang intuitif dan dukungan untuk berbagai jenis
perangkat mikrokontroler, protokol komunikasi nirkabel, dan layanan cloud.
E. Wireless Sensor Network (WSN)
Wireless Sensor Network (WSN)
adalah jaringan yang terdiri dari banyak sensor nirkabel yang saling terhubung
untuk mengumpulkan data dari lingkungan sekitar dan mengirimkannya ke titik
pengumpulan data. Teknologi Wireless Communication memainkan peran penting
dalam pengaplikasian Wireless Sensor Network. Berikut adalah beberapa cara
kerja Wireless Communication dalam pengaplikasian Wireless Sensor Network:
- Komunikasi
Sensor ke Sensor: Sensor dalam jaringan Wireless Sensor Network
berkomunikasi satu sama lain menggunakan teknologi Wireless Communication.
Mereka dapat bertukar data, mengirimkan pemberitahuan, dan berkoordinasi
dalam melakukan tugas tertentu. Wireless Communication memungkinkan sensor
untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan mudah tanpa memerlukan
kabel penghubung.
- Pengiriman
Data ke Pusat Pengumpulan: Sensor dalam Wireless Sensor Network
mengumpulkan data dari lingkungan sekitar dan menggunakan Wireless
Communication untuk mengirimkan data tersebut ke pusat pengumpulan. Data
yang dikumpulkan dapat berupa informasi suhu, kelembaban, tekanan,
gerakan, dan lainnya. Wireless Communication memungkinkan pengiriman data
secara nirkabel, mengurangi keterbatasan fisik dan memungkinkan penempatan
sensor di lokasi yang sulit dijangkau.
- Pengaturan
dan Konfigurasi Jaringan: Wireless Communication memungkinkan pengaturan
dan konfigurasi jaringan Wireless Sensor Network dengan mudah. Sensor
dapat dikonfigurasi secara nirkabel untuk bergabung dengan jaringan,
mengatur frekuensi operasi, mengubah parameter jaringan, atau mengatur
mode kerja. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam membangun dan
mengelola jaringan sensor.
- Pengiriman
Perintah dan Pembaruan: Wireless Communication memungkinkan pengiriman
perintah dari pusat pengumpulan ke sensor dalam jaringan. Perintah ini
dapat berupa instruksi untuk memulai atau menghentikan pengumpulan data,
mengubah pengaturan sensor, atau melakukan tugas khusus lainnya. Wireless
Communication juga memungkinkan pembaruan perangkat lunak (firmware) pada
sensor secara nirkabel.
- Pengaturan
Penghematan Energi: Wireless Sensor Network seringkali menggunakan sumber
daya energi terbatas, seperti baterai. Wireless Communication dapat
digunakan untuk mengatur pengaturan penghematan energi dalam jaringan.
Misalnya, sensor dapat menggunakan teknik sleep mode untuk mengurangi
konsumsi daya saat tidak ada aktivitas, atau menggunakan teknik
penggabungan data (data aggregation) untuk mengurangi jumlah data yang
harus dikirimkan.
Melalui Wireless Communication,
pengaplikasian Wireless Sensor Network menjadi lebih efisien, fleksibel, dan
mudah diimplementasikan. Teknologi ini memungkinkan sensor untuk berkomunikasi
dan mentransmisikan data secara nirkabel, mengurangi keterbatasan fisik dan
memungkinkan penempatan sensor di berbagai lingkungan. Wireless Sensor Network
memiliki berbagai aplikasi, termasuk pemantauan lingkungan, pemantauan
kesehatan, pemantauan infrastruktur, pertanian pintar, dan banyak lagi.