SOLUSI & PERBAIKAN PERSOALAN LEAN MANUFACTURING
Pembelajaran materi pada bab ini atau terkait dengan solusi perbaikan lean manufacturing ini berlaku untuk menyiapkan pelaksanaan implementasi perbaikan seluruh persoalan lean manufacturing dan mengorganisasikan pelaksanaan solusi perbaikan lean manufacturing.. Pada materi ini akan dibahas beberapa metode penelitian yang digunakan untuk mengatasi atau untuk mencari solusi perbaikan pada proses produksi ataupun lean manufacturing, adapun metode yang digunakan yaitu metode seven tools dan new seven tools. Adapun metode ataupun alat-alat tersebut diantaranya sebagai berikut :
Metode seven tools:
1. Check sheet
2. Diagram pareto
3. Histogram
4. Scatter Diagram
5. Fishbone Diagram
6. Stratifikasi
7. Control Chart
Metode-metode diatas akan dijabarkan secara singkat pada pembahasan dibawah ini;
a. Check Sheet
Check sheet dapat didefinisikan sebagai lembar yang dirancang sederhana berisi daftar hal-hal yang diperlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain. Berikut dari contoh Check Sheet.
Menurut Ishikawa (1982), check sheet memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pemeriksaan distribusi proses produksi (production process distribution checks)
2. Pemeriksaan item cacat (defective item checks)
3. Pemeriksaan lokasi cacat (defective location checks)
4. Pemeriksaan penyebab cacat (defective cause checks)
5. Pemeriksaan konfirmasi pemeriksaan (check-up confirmation checks)
b. Diagram pareto
Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan). Diagram pareto digunakan untuk mengetahui urutan masalah terbesar berdasarkan frekuensi yang didapatkan dari check sheet. Berikut merupakan contoh data jumlah produk cacat, persentase dan persentase kumulatif produk cacat.
Masalah terbesar ditempatkan paling kiri, sedangkan masalah yang terkecil ditampilkan di sebelah kanan.
c. Histogram
Histogram merupakan alat seperti diagram batang yang bertujuan untuk menunjukkan distribusi frekuensi dari produk cacat. Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang berkesinambungan (Continous Process Improvement). Berikut jumlah data yang diperoleh dari jenis cacat Krikilan dan Scrap Sugar (SS).
d.
Scatter Diagram
Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.
e.
Fishbone Diagram
Cause and Effect
Diagram adalah alat QC yang dipergunakan untuk mengidentifikasikan dan
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab
dari suatu permasalahan. Cause and Effect Diagram dipergunakan untuk
menunjukkan Faktor-faktor penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh
Faktor-faktor penyebab tersebut.Karena bentuknya seperti Tulang Ikan, Cause and
Effect Diagram disebut juga dengan Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan).
Diagram sebab akibat atau fishbone diagram adalah bagian dari seven tools yang
digunakan untuk menganalisa penyebab-penyebab dari masalah utama yang terjadi.
Permasalahan - permasalahan ini kemudian dianalisis untuk didapatkan usulan
perbaikan.
f. Stratifikasi
Yang dimaksud dengan
Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah Pembagian dan Pengelompokan data ke
kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik yang sama.
Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini adalah untuk mengidentifikasikan
faktor-faktor penyebab pada suatu permasalahan.
g. Control Chart
Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line (garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower control limit (Batas kontrol terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-rata (Average).