Skip to main content

6. Human Machine Interface (HMI), User Interface (UI), and User Experience (UX).html

B. Fungsi HMI dalam Otomatisasi

C. Keuntungan Menggunakan HMI

User Interface (UI)

User Experience (UX)

D. Perbedaan UI dan UX

 

HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI), USER INTERFACE (UI), AND USER EXPERIENCE (UX)

A. Definisi

HMI (Human Machine Interface) adalah sebuah sistem yang dapat mempertemukan manusia dengan teknologi mesin. HMI berupa pengendali dan menunjukkan status, baik dilakukan secara manual maupun disajikan dengan visualisasi komputer yang bersifat real time. HMI juga dapat disebut sebagai user interface dan sistem kontrol untuk manufaktur.

Tugas dari HMI atau Human Machine Interface itu sendiri adalah membuat visualisasi dari sebuah teknologi atau sistem secara real time. Sehingga dengan menggunakan desain HMI yang bisa disesuaikan dapat memudahkan pekerjaan fisik. Tujuan dari HMI adalah untuk menambah tingkat interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan yang ada di layar komputer dan memenuhi kebutuhan para pengguna terhadap informasi pada sistem. HMI sangat cocok untuk digunakan pada industri, pertambangan, pabrik, gas, perminyakan, bandara, dan lain sebagainya karena HMI ini bersifat stabil dan mampu memonitor beberapa sistem mulai dari fire & gas system, emergency shutdown system, process control system, dan lain sebagainya.

B. Fungsi HMI dalam Otomatisasi

Otomatisasi atau kontrol otomatis merupakan penggunaan pada sistem kontrol untuk menjalankan berbagai peralatan seperti mesin, proses di pabrik, boiler serta oven pengolah panas dengan jumlah manusia yang sudah mulai berkurang. Bahkan beberapa diantaranya sudah sepenuhnya otomatis.

Dalam dunia industri ini HMI juga sudah digunakan. Akan ada tampilan di layar komputer yang dihadapi oleh pengguna ataupun operator mesin yang akan mendapatkan data kerja dari mesin. Touch Screen Panel HMI lebih sering digunakan, karena pengaplikasiannya mudah serta ketahanannya di lingkungan kerja industri. Di dalam HMI (Human Machine Interface) juga terdapat visualisasi pengendali mesin yang berupa tombol, slider dan sebagainya yang berfungsi untuk mengontrol serta mengendalikan mesin. Berikut ini fungsi lain dari HMI di dunia industri otomatisasi:

a. Memantau dan memberikan informasi tentang kondisi plant kepada operator melalui GUI secara real time. Tampilan tentang kondisi plant adalah hasil dari informasi input dan output dari proses yang sedang berlangsung pada plant.

b. Menentukan kondisi output (actuator) yang didasari dari nilai input yang didapat dari pembacaan sensor.

c. Pengumpulan dan penyimpanan data dalam satu koleksi data. Umumnya data bisa berupa data pengukuran, status alarm, status sistem yang diwakili oleh status valve sebagai actuator, penyimpanan data, serta tanggal pengumpulan.

d. Menyimpan history dan summary alarm, sehingga bisa diketahui alasan terjadinya penyimpangan dalam sebuah sistem.

e. Menyajikan grafik dari sebuah proses yang ada di plant, contohnya grafik yang menunjukkan proses kenaikan serta penurunan beban utama yang terkoneksi ke generator baik secara real time ataupun historical. Begitu juga dengan trending yang bisa dilihat secara online real time atau historis.

Contoh tampilan HMI

C. Keuntungan Menggunakan HMI

Berikut ini beberapa keuntungan dan manfaat dalam menggunakan HMI (Human Machine Interface), yaitu:

1. Pengurangan ukuran panel kontrol
Dengan menggunakan kemampuan dalam menjalankan beberapa fungsi melalui perangkat lunak, maka kebutuhan dalam memasang hardware akan berkurang, sehingga ukuran peralatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil

2. Pengurangan biaya kabel
Dengan menggunakan HMI (Human Machine Interface), Anda tidak akan membutuhkan rangkaian kabel yang rumit dan mahal. Selain itu, tugas yang sama juga akan dijalankan melalui pengaturan software.

3. Standarisasi panel kontrol
HMI (Human Machine Interface) memungkinkan melakukan standarisasi panel kontrol karena pengaturan data layar dapat diubah menggunakan software, meskipun ada perubahan spesifikasi.

4. Nilai tambah untuk panel kontrol
HMI (Human Machine Interface) mempunyai fitur seperti grafis dan tampilan interface. HMI dapat menjalankan berbagai macam fungsi yang dapat menambah nilai panel kontrol.

Contoh Human Machine Interface salah satunya adalah pada mesin ATM. Human Machine Interface pada mesin ATM ini dapat melakukan beberapa perintah seperti pengecekan saldo, penarikan uang, merubah pin atau password, transfer uang dan lain-lain.

User Interface (UI)

UI adalah bagian dari UX yang berupa tampilan visual design sebuah sistem. Tampilan tersebut memungkinkan pengguna terhubung dan berinteraksi dengan suatu produk. Selain berfungsi sebagai penghubung, UI juga berfungsi untuk memperindah tampilan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Namun, tak hanya harus indah, UI juga harus mudah digunakan. Beberapa komponen UI diantaranya adalah komponen tombol, ikon tipografi, tema, layout, animasi yang tampil pada produk, dan visual interaktif lainnya. Semua komponen UI tersebut didesain dengan berfokus pada keindahan dan kemudahan pengguna. Jadi, pengguna dapat menikmati produk Anda.




User Experience (UX)

User Experience (UX) merupakan proses mendesain suatu produk melalui pendekatan pengguna. Dengan pendekatan ini, Anda jadi bisa menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Produk dengan desain UX yang baik akan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna saat menggunakan produk Anda. Pengguna jadi mudah dan nyaman saat menggunakan produk. Adapun, komponen UX ini meliputi bagaimana fitur-fitur yang disediakan pada produk, struktur desain, navigasi penggunaan produk, aspek visual design, dan seluruh aspek interaksi dengan pengguna. UX juga meliputi bagaimana Anda menentukan branding, konten, dan belajar copywriting yang sesuai dengan target pengguna Anda.

D. Perbedaan UI dan UX

1. Tujuan Desain

Hal yang mendasar tentang perbedaan UI dan UX adalah tujuan desainnya. Fokus pembuatan desain UI dan UX sangatlah berbeda. Desain UI pada sebuah produk bertujuan untuk mempercantik tampilan produk. Sementara desain UX dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan produk.

Fokus desain UI adalah keindahan tampilan, sementara fokus desain UX adalah kepuasan menggunakan produk. Sederhananya, desain UI akan mempengaruhi kesan pertama pengguna melihat produk yang dihasilkan . Sementara itu, UX mempengaruhi bagaimana pengalaman pengguna saat menggunakan produk.

2. Proses Desain

Tujuan desain yang berbeda juga mempengaruhi prosesnya. Oleh sebab itu, proses merancang UI dan UX pun berbeda. Karena berfokus pada user experience, proses desain UX berlandaskan riset pengguna sehingga menghasilkan produk yang disukai dan dibutuhkan oleh target pengguna. Prosesnya pun melalui banyak tahap dan membutuhkan peran banyak pihak, salah satunya yaitu UX researcher. Setelah melakukan riset, desainer merancang sketsa desain dengan wireframe dan prototype. Sementara itu, desain UI juga memerlukan riset. Namun, riset yang dilakukan merupakan riset desain untuk membuat desain yang menarik dan sesuai dengan konsep. Di sini, desainer UI juga perlu merancang model desain yaitu dengan membuat mockup terlebih dahulu.

3. Komponen Desain

Komponen yang membangun Desain UI berfokus pada keindahan tampilan produksi. komponen UI tersebut di antaranya meliputi warna, gambar dan video animasi, typography, buttons, dan visual interaksi lainnya. Sementara itu, komponen desain UX meliputi hampir seluruh komponen pada suatu produk seperti fitur-fitur, struktur desain, dan navigasi. Termasuk juga tampilan interface, copywriting, hingga branding, sehingga diperlukan kolaborasi tim untuk menghasilkan desain produk yang baik.

4. Tools yang digunakan

Proses pembuatan yang berbeda tentu membutuhkan tools yang berbeda pula. Untuk desainer UI, keindahan gambar sangatlah penting. Jadi mereka membutuhkan aplikasi yang mendukung pembuatan desain interface yang detail. Terdapat banyak aplikasi desain UI yang tersedia seperti Flinto, Principle, Frames X, Adobe illustrator, dll. Aplikasi tersebut dilengkapi beberapa tools pendukung desainer UI seperti tools yang menambahkan unique interaction icon, easy transitions, UI assets and kits, dll.

Sementara itu, desainer UX lebih membutuhkan aplikasi prototyping desain agar mudah mendapatkan feedback dari pengguna. Beberapa aplikasi prototyping desain yang mendukung desainer UX adalah: Sketch, InVision, Figma, Adobe XD, Axure, dll. Beberapa fitur yang tersedia seperti tersedia fitur kolaborasi, real-time editing, easy to test design, dll. Fitur tersebut akan memudahkan desainer UX mendapatkan feedback untuk menghasilkan produk yang user-friendly.

5. Skill yang dibutuhkan

Menjadi desainer UI dan desainer UX membutuhkan skill tersendiri. Beberapa skill yang dibutuhkan seorang desainer UI adalah desain grafis, design branding, creative thinking, dan convergent thinking. Skill tersebut harus dimiliki oleh desainer UI dalam mendesain tampilan produk agar terlihat menarik dan mudah untuk interaksi. Sementara seorang desainer UX bertanggung jawab membuat desain produk dengan pendekatan pengguna agar mudah digunakan. Oleh karena itu, mereka harus memiliki keterampilan melakukan riset, berpikir analitis, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.

E. Kriteria UI dan UX yang Baik

a. User Interface

1. Konsisten

Konsistensi desain dapat membantu pengguna untuk mengerti pola website atau aplikasi, karena pengguna akan lebih mudah dalam menggunakan produk serta lebih familiar dengan produk-produk karena desain yang konsisten.

2. Responsif

Tampilan website yang baik harus fleksibel di segala perangkat. Hal tersebut agar pengguna bisa melihat tampilan website atau aplikasi dengan baik di perangkat desktop maupun mobile. Dengan begitu, pengguna bisa tetap mengakses website atau produk dimana saja dan kapan saja.

3. Jelas dan Ringkas

Tampilan website harus terlihat jelas dan ringkas agar pengguna dapat memahami informasi aplikasi atau tampilan website.

4. Intuitif

Desain yang intuitif secara sederhana artinya mudah dimengerti secara natural. Pengguna akan dapat lebih mudah memahami flow website tanpa perlu membutuhkan sebuat manual book.

5. Kontras warna yang baik

Pemilihan warna dalam desain interface sangatlah penting. Kontras warna yang baik akan memudahkan pengguna membaca dan memahami informasi.

6. Informasi terstruktur

Desain UI yang baik tidak hanya harus indah, namun juga mudah untuk digunakan. Dengan menampilkan informasi yang terstruktur, informasi akan lebih mudah dipahami oleh pengguna, dan tidak hanya asal dalam meletakkan gambar, icon, maupun tulisan.

b. User Experience

1. Mudah digunakan (usability)

Mudah digunakan artinya, pengguna bisa menggunakan fitur-fitur aplikasi atau website tanpa membutuhkan effort yang berlebih.

2. Memiliki nilai (valuable)

Bernilai atau memiliki nilai berarti fitur-fitur yang ada pada produk sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika produk tidak dibutuhkan oleh pengguna, produk tersebut belum dikatakan mempunyai nilai yang berharga meski produk tersebut mudah digunakan.

3. Mudah untuk didapatkan (adoptability)

Sebuah produk yang bernilai seharusnya mudah didapatkan, mudah dibeli, dan mudah diunduh sehingga pengguna busa dengan mudah untuk memulai menggunakan produk tersebut.

4. Kesukaan (desirable)

Istilah ini berkaitan dengan perasaan emosi tertentu, misalnya pengguna merasakan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan produk tertentu.

 

 

Last modified: Monday, 7 August 2023, 10:12 AM