Proses Produksi disupport Teknologi
Proses produksi industri manufaktur
Proses produksi adalah proses inti dari perusahaan manufaktur, yakni proses mengubah barang mentah menjadi barang yang memiliki nilai jual. Proses ini harus berjalan sesuai standar operasional yang berlaku. Barang yang diproduksi juga harus melewati proses Quality control dan proses lain sehingga barang hasil akhir produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
Alur proses produksi dari industri manufaktur
- Menyusun jadwal produksi dan pengadaan barang
- Memperkirakan penjualan, permintaan konsumen, dan menjadwalkan kegiatan produksi berdasarkan waktunya.
- Menyusun rencana pengadaan barang dan mengawasi kegiatan pengadaan barang
- Menyusun jadwal dan tahapan proses produksi yang efektif dan efisien
- Memastikan seluruh sarana produksi dapat digunakan dengan baik
- Membantu menyelesaikan masalah atau kendala yang berhubungan dengan kegiatan produksi
- Melakukan komunikasi dan menjalin kerja sama dengan departemen lain.
- Menjamin ketersediaan bahan baku untuk proses produksi sesuai dengan standar minimum stok
- Mengelola penyimpanan barang sesuai dengan standar dan memastikan kualitas serta kuantitas bahan baku tetap aman
- Melakukan stok opname secara berkala sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.
- Menerima dan memeriksa barang yang datang dari supplier, untuk memastikan kesesuaian barang dengan spesifikasi yang disyaratkan, sesuai dengan bukti serah terima barang (voucher), seperti : nama, kategori barang, jumlah, dan sebagainya.
- Menentukan lokasi penyimpanan raw material, agar material bisa ditempatkan secara tepat, dengan cara menuliskan kode lokasi penyimpanan (blok, rak) pada voucher
- Melakukan administrasi pengeluaran dan penerimaan secara system
- Melakukan dandori berdasarkan jadwal produksi yang ada pada papan jadwal produksi
- Melakukan setting mesin agar siap digunakan untuk produksi
- Melakukan troubleshooting mesin apabila terjadi kendala pada produksi
- Mempersiapkan material pada mesin sesuai dengan jadwal produksi.
- Menjalankan mesin produksi.
- Melakukan pengecekan terhadap produk yang dihasilkan, apabila menemukan not good berkali-kali melaporkannya pada divisi QC LINE.
- Mengumpulkan produk sesuai dengan kanban.
- Membuat laporan produksi secara tertulis.
- Melakukan pengecekan produk secara berkala pada line produksi.
- Melaporkan kepada divisi setter apabila terjadi not good secara berturut-turut.
- Melakukan pengecekan pada hasil produksi.
- Menyusun laporan hasil dari proses pengecekan.
- Melakukan packing dan labeling produk.
- Serah terima produk dari divisi QC Final ke divisi Warehouse.
- Merapikan produk yang diberikan oleh divisi QC Final ke rak sesuai dengan metode First In First Out.
- Memberikan label pada setiap rak sesuai dengan jenis produk yang ada.
- Melakukan pengecekan produk di gudang.
- Melakukan laporan secara berkala.
Teknologi yang diterapkan pada setiap divisi
ERP adalah seperangkat software yang berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai aktivitas operasional dalam sebuah bisnis. Fitur dan fungsi dalam aplikasi tersebut meliputi keuangan, pengadaan, produksi, stok barang dan sebagainya
Manfaat ERP :
- Mengoptimalkan Efisiensi, ERP system adalah aplikasi yang berfungsi menyederhanakan berbagai aktivitas operasional yang memakan banyak waktu dan tenaga. Tugas-tugas kompleks seperti pengecekan inventaris, pembagian tugas ke karyawan, pemantauan jam kerja, penggajian, pembuatan laporan keuangan, semuanya dapat dilakukan secara otomatis dengan erp modul yang ditawarkan.
- Meningkatkan Kolaborasi, kolaborasi antar-departemen merupakan bagian yang krusial dan sering diperlukan dalam bisnis. Software ERP yang terintegrasi adalah peruntuh dinding-dinding pembatas antara departemen.
- Menghemat Biaya Operasional, aplikasi ERP juga membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional. Karena sebagian besar aktivitas operasional diotomatiskan, maka berbagai gangguan, kendala, dan kerusakan dapat diantisipasi dengan baik. Seluruh pekerjaan kompleks dapat diselesaikan dengan lebih cepat sehingga ini dapat mengurangi lead time.
- Membuat Prakiraan Bisnis yang Akurat, salah satu hal yang paling krusial bagi kemajuan bisnis adalah prakiraan (forecast) yang tepat. Pemangku kepentingan dalam perusahaan bergantung pada laporan untuk membuat perkiraan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan yang mereka ambil.
Menggunakan teknologi identifikasi objek, identifikasi objek melalui radio frekuensi dalam hal ini RFID. Sehingga secara otomatis data ter-entry ke dalam sistem. Pada tag/transponder, pemasukan produk ke gudang jadi ditentukan atau diprogram melalui kode yang terdapat pada produk, yang terdiri atas tanggal proses, waktu masuk ke gudang barang jadi, kode produk, lokasi peletakan, nama penanggung jawab. Bila dianalisa dari sisi keuangan maka didapatkan potensi keuntungan perusahaan, antara lain: pengendalian inventori yang lebih baik, waktu pengiriman yang lebih cepat, terjamin keamanan produk dan penggunaan tenaga kerja yang efektif.
Teknologi yang dapat mendukung proses produksi pada mesin di industri yaitu perangkat Digital Control System (DCS). Perangkat ini terintegrasi dengan mesin di industri sehingga pada setiap proses produksi akan langsung tercatat di aplikasi ERP secara real time. Hal ini dapat mengurangi waste of motion seperti pencatatan, dan serah terima dokumen pada saat pergantian shift. DCS sendiri merupakan perangkat hardware yang dapat capturing data menggunakan sensor yang dipasang pada mesin produksi secara real time di industri, sehingga manager produksi tidak perlu berulang kali ke line produksi untuk memonitor proses produksi.