BISNIS MODEL DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
Bisnis Model merupakan rencana menyeluruh yang dibuat perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan jasa atau produk. Secara khusus, model bisnis memberikan garis-garis besar rencana perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa dan memasarkannya. Bisnis model sendiri terdiri dari beberapa tipe, salah satunya yaitu bisnis model industri manufaktur.
Secara teknis, bisnis industri manufaktur adalah kegiatan pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisika dalam mengubah bentuk, sifat, serta tampilan dalam membuat sebuah produk. Proses industri bisnis manufaktur ini mencakup perakitan dari bahan hingga menjadi suatu produk.
1. Proses Procurement
Procurement merupakan proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam membantu keberlangsungan suatu bisnis manufaktur. Ini adalah contoh proses bisnis perusahaan manufaktur yang umum terjadi. Bukan hanya sekedar raw material atau bahan mentah saja, namun proses procurement juga berkaitan dengan spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, alat-alat pertukangan, serta komponen-komponen lainnya. Dalam proses ini, perusahaan dituntut untuk kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektivitas dalam pemilihan barang-barang tersebut.
2. In Out Inventory
In Out Inventory atau barang masuk dan barang keluar merupakan salah satu proses bisnis dalam perusahaan manufaktur. Di mana, proses bisnis perusahaan ini adalah melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai, sehingga akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk perusahaan. In Out Inventory merupakan proses bisnis yang juga menjadi kunci keberhasilan bisnis lewat kontrol terhadap aliran barang tersebut.
3. Proses Produksi
Proses bisnis yang hanya ada di dalam perusahaan manufaktur adalah proses produksi. Dimana, proses ini adalah aktivitas pembuatan bahan baku menjadi barang jadi dan siap dijual dan dikonsumsi oleh pelanggan. Dalam praktiknya, terdapat pembagian divisi yang lebih luas sesuai kebutuhan industrinya, seperti divisi PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan juga QC (Quality Control). Divisi atau bagian-bagian ini akan berbeda sesuai dengan kebijakan maupun kebutuhan bisnis itu sendiri.
4. Penjualan dan Pemasaran
Hampir sama dengan bisnis lainnya, dalam bisnis manufaktur juga terdapat proses penjualan dan penerapan strategi pemasaran yang baik dan benar. Contoh proses bisnis perusahaan manufaktur yang ini biasa dilakukan untuk mencapai tujuan dari produksi dan menjual hasilnya demi mendapatkan keuntungan. Dalam proses ini biasanya juga membutuhkan beberapa biaya seperti biaya promosi, biaya sewa gudang, dan biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.
5. Administrasi dan Umum
Apapun perusahaannya pasti tidak luput dari pekerjaan administrasi dan umum. Dimana, contoh proses bisnis perusahaan manufaktur ini berhubungan dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan juga pengawasan agar kegiatan yang berjalan lebih efektif dan efisien. Disinilah peran Anda sebagai HR yang harus mengatur beberapa biaya yang dibutuhkan perusahaan seperti biaya akuntansi, biaya personalia, biaya gaji karyawan, biaya lembur karyawan, dan biaya untuk keperluan dan kebutuhan karyawan lainnya.
6. Akuntansi dan Keuangan
Proses terakhir yang harus Anda ketahui dalam bisnis manufaktur adalah akuntansi dan keuangan. Kedua hal ini akan membantu kamu memastikan bahwa keuangan bisnis Anda dalam keadaan sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, sekaligus kontrol terhadap utang. Selain itu, seorang akuntan juga memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah.
BUSINESS PROCESS MODELING
Pemodelan Proses Bisnis adalah aktivitas kegiatan yang mewakili proses bisnis suatu perusahaan, sehingga proses bisnis tersebut dapat dianalisis, diperbaiki, dan otomatisasi. Digunakan terutama untuk memetakan alur kerja sehingga setiap elemen yang berperan dalam proses tersebut dapat memahami, menganalisis, dan membuat perubahan ke proses yang lebih baik sesuai alur kerja atau proses.
Pada business process modeling sebagai contoh mencakup aktivitas apa saja yang terjadi dalam proses bisnis, siapa yang bertanggung jawab dalam setiap aktivitas tersebut, peralatan apa saja yang berperan dalam proses bisnis, timeline keseluruhan proses bisnis, hingga tingkat kesuksesan dan kegagalan dari proses bisnis. Media yang digunakan dalam membuat Business Process Modeling yaitu berupa flow diagram, diagram alur, fungsional diagram blok aliran, control diagram alir, grafik Gantt, PERT diagram, dan IDEF sebagai media visualisasi yang mudah dalam membuat keputusan
Tujuan dari penerapan Business Process Modeling,yaitu :
a. Meningkatkan kecepatan proses
b. Mengurangi waktu siklus
c. Meningkatkan kualitas
d. Mengurangi biaya (tenaga kerja, bahan, ataupun modal)