Skip to main content

1. Return on Investment-.html

Konsep ROI (Return On Investment)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROI

Manfaat Return On Investment

1. Efisiensi Penggunaan Dana

Manfaat yang pertama dari ROI ini adalah ketika sebuah perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI ini bisa mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan juga efisiensi bagian penjualan.

2. Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Manfaat selanjutnya dari ROI yaitu bisa membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis. Sehingga bisa diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau bahkan di atas rata-rata. Dengan begitu, akan bisa diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Mengukur Profitabilitas dari Perusahaan atau Produk

Apabila sebuah perusahaan menggunakan product cost system yang baik, maka dari perhitungan modal dan juga biaya bisa dialokasikan pada berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Maka hal itu akan memudahkan dalam menghitung profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan.

Cara Menghitung ROI (Return On Investment)

 

Konsep ROI (Return On Investment)

Salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemilik bisnis adalah memahami pengertian ROI atau Return On Investment atau yang disebut dengan tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam sebuah bisnis yang mereka lakukan. Alasan utama dari pentingnya memahami ROI ini yaitu karena ROI merupakan tolok ukur dari keuntungan bisnis yang paling tepat. Dengan mengetahui tingkat pengembalian investasi, semua kegiatan operasional bisa dievaluasi tingkat pengembalian investasinya. Bahkan beberapa pakar keuangan yang ada di Indonesia menganggap ROI sebagai uang atau aset yang didapatkan atau hilang dalam proses investasi dari suatu bisnis. Dalam hal ini, investasi mengacu pada pembelian aset, modal, dan juga anggaran yang dibutuhkan sebagai gaya investasi.

Return on investment merupakan kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Return on investment atau ROI ini merupakan rasio keuntungan dan juga kerugian dari suatu investasi yang kemudian dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Sederhananya, pengertian ROI ini adalah persentase profit yang dapat diperoleh dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Return on investment adalah cara yang cukup efektif untuk melihat efektivitas dari suatu bisnis.ROI disini digunakan untuk menghitung berapa dana yang diperlukan untuk investasi. Misalnya saja, apabila investor ingin menanam modal, maka persentase ROI dapat digunakan untuk meyakinkan para investor supaya mau berinvestasi. Selain itu, ROI juga menghitung potensi keuangan aktual perusahaan untuk dapat membagi pendapatan ataupun laba dengan jumlah investasi yang diperoleh.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROI

- Profit Margin

Profit margin bisa diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih. Itu artinya, kedua variabel yang dihitung tidak termasuk ke dalam beban pajak atau sejenisnya. Dengan profit margin ini akan bisa diketahui besarnya efisiensi sebuah perusahaan. Hasil dari perhitungan profit margin ini menunjukkan berapa keuntungan yang diperoleh dalam 1 rupiah penjualan. Misalnya saja, nilai profit margin yaitu sebesar 25 persen, maka artinya 1 rupiah penjual mengandung 0.25 rupiah keuntungan. Oleh karena itu, semakin besar hasil perhitungan profit margin, maka akan semakin besar juga keuntungan yang diperoleh.

- Turnover Operating Assets

Aktiva yang dihitung disini yaitu yang berguna untuk kegiatan operasional atau yang disebut dengan operating assets. Misalnya saja, bangunan, peralatan, uang. sampai aset tidak berwujud seperti hak paten. Sedangkan aset yang berupa investasi dan sejenisnya yang tidak langsung berdampak pada operasional bukan merupakan operating assets. Menghitung tingkat perputaran operating assets ini memiliki tujuan untuk melihat sejauh mana perusahaan bisa memanfaatkan berbagai macam aset yang dimilikinya. Selain itu, penghitungan ini juga bisa membantu mempertimbangkan perkembangan usaha menuju arah yang lebih maju.

- Receivable Turnover

Receivable Turnover (RTO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah maka profitabilitas akan mengalami peningkatan

- Inventory Turnover

Inventory Turnover adalah indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah stok barang yang terjual dalam satu periode atau satu tahun. Indikator ini dapat menunjukkan seberapa cepat perusahaan menjual persediaan dan bagaimana analisa membandingkan dengan rata-rata industri. inventory Turnover menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi. Semakin tinggi perputaran persediaan semakin efisien dalam pengendalian biaya maka laba perusahaan juga meningkat

 

Manfaat Return On Investment

Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan. Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri, maka dengan analisa ROI dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-rata. Dengan demikian akan dapat diketahui di mana kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis, berikut beberapa manfaat dari return on investment.

1.      Efisiensi Penggunaan Dana

Manfaat yang pertama dari ROI ini adalah ketika sebuah perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI ini bisa mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan juga efisiensi bagian penjualan.

2.      Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Manfaat selanjutnya dari ROI yaitu bisa membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis. Sehingga bisa diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau bahkan di atas rata-rata. Dengan begitu, akan bisa diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3.      Mengukur Profitabilitas dari Perusahaan atau Produk

Apabila sebuah perusahaan menggunakan product cost system yang baik, maka dari perhitungan modal dan juga biaya bisa dialokasikan pada berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Maka hal itu akan memudahkan dalam menghitung profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan.

 

Kelebihan Return on investment

Berikut merupakan beberapa keuntungan melakukan perhitungan return on investment.

1.     Perhitungan ROI lebih mudah dan sederhana.

2.     Memberikan gambaran mengenai prospek bisnis di masa depan.

3.     Rumus yang digunakan general dan bisa diterapkan di berbagai industri.

4.     Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek seperti modal, biaya operasi, hingga transaksi.

5.     Membantu Anda membuat keputusan dan juga strategi bisnis yang lebih efektif.

 

Kekurangan Return on Investment

Salah satu kelemahan ROI adalah sulitnya dalam membandingkan ROI suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Hal ini karena terkadang praktik akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain dapat memberi gambaran yang salah. Kelemahan lain dari teknik analisis ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Berikut merupakan kekurangan dari penggunaan return on investment.

1.      Bisa mempengaruhi dividen kas dengan signifikan.

2.      Sulit menentukan investasi mana yang dampaknya paling besar, karena semua investasi akan dipukul rata, sehingga tidak bisa mendapatkan detail investasi mana yang paling menguntungkan.

3.      Perhitungan ROI rawan tidak akurat karena tidak memasukkan matriks lainya seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga bisa jadi, perhitungan menjadi tidak aktual dengan keadaan yang ada di lapangan saat ini.

4.      Jika Anda ingin membandingkan ROI dari waktu ke waktu, rumus yang digunakan justru semakin rumit.

 

Cara Menghitung ROI (Return On Investment)

Untuk lebih memahami apa itu ROI, penting untuk memahami bagaimana cara menghitungnya. Perhitungan ROI ini bisa dilakukan dengan rumus yang sederhana. Yakni cukup dengan mengetahui berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima. Walaupun sederhana, dalam memasukkan angka ke dalam rumus harus lebih teliti. Bisa saja dalam prakteknya, ada perbedaan istilah. Padahal intinya yang dimaksud sama. Di bawah ini adalah rumus yang bisa digunakan untuk menghitung ROI.

ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi)/Biaya Investasi X100%

 

Selain itu, tentukan pula waktu pengembalian biayanya. Hal itu berguna untuk memberikan batasan terhadap perhitungan yang dilakukan. Perkiraan pendapatan juga bisa diketahui dengan lebih jelas.

 

Contoh Soal

Perusahaan A ingin membeli sebuah alat yang bisa melakukan pekerjaan yang awalnya dilakukan 12 pekerja manusia. Harga dari alat tersebut yaitu 250 juta rupiah, sedangkan gaji dari masing-masing pekerja yang ingin dihilangkan tersebut yaitu senilai 3,6 juta rupiah. Untuk menghitung ROI selama satu tahun, maka perhitungannya yaitu:

Pendapatan investasi adalah besarnya gaji yang bisa dihilangkan. Berarti perhitungannya 12 x 3.600.000 x 12 = Rp518.400.000,-. Sementara biaya investasi adalah harga beli alat, yaitu Rp250.000.000,-.

ROI = (518.400.000-250.000.000)/250.000.000100%
= 268.400.000/250.000.000100%
= 107,36% atau 1,0736.

 

Nilai ROI di atas melebihi 100 persen yang artinya dapat menutupi modal yang dikeluarkan terhadap alat tersebut. Hal itu berarti pembelian alat tersebut dapat dipertimbangkan. Sebab, menurut perhitungan ROI, alat tersebut bisa memberikan keuntungan.

 

Last modified: Monday, 7 August 2023, 10:12 AM