Skip to main content

4. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kasus Bisnis IR 4.0.html

Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kasus Bisnis IR 4.0

 

Sebelum masuk pada materi yang membahas terkait monitoring dan evaluasi implementasi kasus bisnis IR 4.0, terlebih dahulu kita membahas terkait definisi dari monitoring dan evaluasi.

 

Definisi dari monitoring yaitu proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program, memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran atau yang dapat disebut dengan output. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang dilakukan, monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan. Yang mana monitoring ini bertujuan untuk menjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran, menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi resiko yang lebih besar, dan melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil monitoring mengharuskan untuk itu. Sebagai contoh kegiatan pemesanan barang pada supplier oleh bagian purchasing. Indikator yang menjadi acuan monitoring adalah output per proses / per kegiatan.

Setelah dilakukan monitoring pastinya akan dilakukan evaluasi, definisi evaluasi sendiri yaitu kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan secara sistematis menginvestigasi efektivitas program. Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/Objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Sedangkan tujuan dari evaluasi sendiri yaitu untuk menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan melalui evaluasi maka dapat diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.

 

Melakukan Pengetesan solusi kasus bisnis industri 4.0

 

a.     Instalasi solusi kasus bisnis dipastikan sesuai dengan rencana

Proses instalasi disini merupakan penyesuaian sistem operasi pada perangkat DCS terhadap mesin agar dapat sesuai dengan proses produksi, dalam hal ini merupakan hasil produksi 1 cavity 6 produk yang berbeda. Apabila tampilan UI dan sistem operasi sudah sesuai dengan proses produksi maka dapat dipastikan bahwa rencana solusi kasus bisnis telah berhasil dan berjalan dengan baik.

 

b.     Kasus tes ditentukan berdasarkan rancangan solusi kasus bisnis

Kasus tes merupakan simulasi pengetesan rancangan solusi bisnis yang ada, Kasus test digunakan untuk mengetahui seberapa aplikatifnya rancangan yang dibuat. Dengan kasus test diharapkan dapat dilakukan evaluasi dari rancangan yang ada. Dengan demikian dapat dilakukan improvement atau perbaikan lebih lanjut agar solusi rancangan dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan solusi kasus bisnis yang dirancang, kasus tes yang dapat dilakukan yaitu melakukan simulasi produksi. Simulasi dilakukan dari pembuatan SPK (Surat Perintah Kerja) hingga barang diterima warehouse finish good.

 

c.      Testing dan Commissioning dilakukan sesuai target kriteria kasus tes.

Testing merupakan proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan. commissioning (COMM) adalah pengujian atau melakukan pengujian operasional suatu pekerjaan secara real / nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang berlaku (rule), regulasi (regulations), kode (code) dan sesuai standar (standard) yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja dan klien. Testing dan commissioning yang dapat dilakukan untuk target kriteria kasus bisnis yaitu dengan memberikan kasus apabila ditemukan NG pada beberapa produk pada hasil 1 cavity.

 

d.     Laporan analisis testing dan commissioning dibuat

Dengan melakukan simulasi dan testing pada rancangan kasus bisnis yang ada dapat dibandingkan antara pada hasil di DCS dengan hasil aktual. Apabila tidak ditemukan perbedaan maka dapat dikatakan testing dan commissioning pada rancangan solusi kasus bisnis sudah baik.

 

Last modified: Monday, 7 August 2023, 10:12 AM