MODUL ELEMEN MESIN
BANTALAN/BEARING
Bearing (bantalan) merupakan elemen mesin yang menumpu poros yang mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Jadi dengan adanya bantalan dalam sebuah konstruksi mesin dapat mendukung bagian lain yang sedang bergerak atau berputar.
Bearing harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bearing tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem tidak dapat bekerja secara semestinya.
Gambar.1 Bearing https://daihatsu.co.id/
Secara umum bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan arah beban dan berdasarkan konstruksi atau mekanismenya mengatasi gesekan.
1) Berdasarkan arah beban yang bekerja pada bantalan, bearing dapat diklasifikasikan menjadi :
● Bantalan radial/radial bearing
Bearing ini menahan beban dalam arah radial. Beban memiliki arah tegak lurus dari bagian yang bergerak.
Gambar 3. Bearing Radial
● Bantalan aksial/thrust bearing
Bearing ini menahan beban dalam arah aksial. Beban bekerja sepanjang sumbu rotasi
Gambar 3. Bearing Aksial
● Bantalan yang mampu menahan kombinasi beban dalam arah radial dan arah aksial
2) Berdasarkan konstruksi dan mekanisme mengatasi gesekan dapat diklasifikasikan menjadi :
● Bantalan Luncur/ Slider Bearing
Bantalan luncur yang sering disebut slider bearing atau plain bearing menggunakan mekanisme sliding, dimana dua permukaan komponen mesinsaling bergerak relatif. Di antara kedua permukaan terdapat pelumas sebagai agen utama untuk mengurangi gesekan antara kedua permukaan. Slider bearing untuk beban arah radial disebut journal bearing dan untuk beban arah aksial disebut thrust bearing.
a. Journal/ Sleeve Bearing, yang bentuknya silindris dan menahan beban radial (yang tegak lurus terhadap sumbu poros).
b. Thrust bearing , yang bentuknya biasanya datar, dimana pada kasus poros yangberputar, dapat menahan beban yang searah dengan sumbu poros.
● Bantalan Gelinding
Bantalan gelinding menggunakan elemen rolling untuk mengatasi gesekan antara dua komponen yang bergerak. Di antara kedua permukaan ditempatkan elemen gelinding seperti misalnya bola, rol, taper, dan lain lain. Kontak gelinding terjadi antara elemen ini dengan komponen lain yang berarti pada permukaan kontak tidak ada gerakan relatif.
a. Single Row Groove Ball Bearings
Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial dan aksial.
b. Double Row Self Aligning Ball Bearings
Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai alur sendiri-sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk menyesuaikan posisinya
c. Single Row Angular Contact Ball Bearings
Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara paralel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial.
d. Double Row Angular Contact Ball Bearings
Di samping dapat menahan beban radial, jenis ini juga dapat menahan beban aksial dalam dua arah. Karena konstruksinya juga, bearing jenis ini dapat menahan beban torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang tersedia tidak mencukupi.
e. Single Row Cylindrical Bearings
Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya terpisah. Efek dari pemisahan ini, cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin yang lain. Hal ini merupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami perubahan bentuk karena temperatur, maka cincinnya akan dengan mudah menyesuaikan posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas bebanradial yang besar pula dan juga cocok untuk kecepatan tinggi.
f. Tapered Roller Bearings
Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun radial. Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan roller-nya dan cincin luarnya terpisah.
g. Single Direction Thrust Ball Bearings
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya.
h. Double Direction Thrust Ball Bearing
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja. Elemennya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya.