DAY 4. ELEKTROPNEUMATIK
Elektropneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik, dimana peralatan yang menggunakan pneumatik dikontrol melalui rangkaian elektrik. Salah satu proses sederhana dari elektropneumatik yaitu Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik sehingga menggerakkan katup pneumatik sebagai pengatur dari rangkaian sistem pneumatik.
Pada elektropneumatik, komponen pneumatik di kontrol menggunakan kelistrikan dan sirkuit elektronik. Elektronik dan sensor elektromagnetik, saklar listrik dan komputer industri digunakan untuk menggantikan kontrol manual pada sistem pneumatik.
A. SUSUNAN RANGKAIAN
Rangkaian elektropneumatik juga mengikuti kaidah rangkaian pneumatik pada umumnya, dimana komponen disusun dengan aliran energi yang selalu mengalir dari bawah ke atas yang memiliki lima struktur yaitu sumber energi, input elemen berupa sensor, prosesor, kontroler, dan actuator. Berikut ini merupakan susunan rangkaian elektropneumatik:
B. ALIRAN SINYAL PADA SISTEM CONTROL
Sementara itu, alur sinyal pada sistem kontrol elektropneumatik adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1. Signal Input : sinyal ini biasanya dihasilkan dari sensor atau saklar (Switch).
2. Signal Processing : biasanya sinyal di proses pada stasiun proses seperti gerbang OR,
AND, atau time delay valve.
3. Signal Output : bentuk sinyal sebagai penghubung antara bagian kontrol sinyal dan
bagian daya.
4. Command Execution : merupakan eksekusi dari gerakan yang dibutuhkan.
C. KEUNGGULAN ELEKTROPNEUMATIK
Beberapa keunggulan dari sistem elektropneumatik adalah sebagai berikut:
1. Reliabilitas tinggi
Bagian yang bergerak lebih sedikit mengalami keausan dibandingkan kontrol mekanis.
2. Mengurangi kompleksitas instalasi
Lebih sedikit komponen dan selang, menyebabkan lebih sedikit upaya dalam perencanaan dan pengujian terutama pada sistem yang kompleks.
3. Sistem kontrol dapat dengan mudah dimodifikasi dan diadaptasi
Lebih mudah untuk mengubah kabel dan memodifikasi program daripada mengubah komponen mekanis dan jaringan selang.
4. Penanganan mudah
Elektropneumatik tidak memerlukan perawatan yang sering.
5. Pemasangan yang aman
Pemasangan elektropneumatik tidak memiliki tingkat bahaya yang tinggi.
6. Sistem kopling yang ramah lingkungan
Lebih sedikit pelumasan yang dibutuhkan.
D. SISTEM ELEKTROPNEUMATIK
Elektropneumatik memanfaatkan sinyal listrik untuk beroperasi. Sinyal listrik dapat berasal dari power supply, saklar, relay, limit switch, atau PLC (Programmable Logic Controller) yang dapat diprogram sesuai dengan logika kontrol yang diinginkan.
E. RANGKAIAN ELEKTROPNEUMATIK
Berikut ini merupakan contoh rangkaian elektropneumatik yang sederhana. Rangkaian ini menggunakan single-acting cylinder yang sambungkan dengan katup 3/2. Pada rangkaian elektronik digunakan solenoid valve dan push-button. Cara kerja rangkaian ini yaitu dengan menekan push-button maka arus listrik akan mengalir ke solenoid. Sehingga solenoid akan aktif yang akan menyebabkan perpindahan katup. Sehingga udara dapat masuk ke dalam silinder yang akan menyebabkan piston silinder bergerak akibat tekanan dari udara terkompresi yang masuk ke dalam tabung.