Skip to main content

4. Proyeksi Ortogonal

 

PROYEKSI ORTOGONAL

A.    Gambar Pandangan Majemuk (Ortogonal)

Gambar pandangan majemuk adalah gambar yang menampilkan objek atau bangunan dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Dalam gambar pandangan majemuk, objek tersebut digambarkan dalam satu gambar dengan memperlihatkan pandangan dari berbagai arah atau sudut yang berbeda. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bentuk dan struktur objek, serta memungkinkan pengamat untuk melihat objek dari berbagai sisi secara simultan. Gambar pandangan majemuk sering digunakan dalam desain arsitektur, teknik, dan presentasi visual lainnya untuk memberikan gambaran yang lengkap dan mendetail tentang objek yang diwakili.

Proyeksi ortogonal, juga dikenal sebagai proyeksi tegak lurus, adalah salah satu jenis proyeksi dalam gambar teknis yang digunakan untuk menggambarkan objek tiga dimensi ke dalam representasi dua dimensi. Dalam proyeksi ortogonal, garis-garis objek yang sejajar dengan sumbu koordinat tetap sejajar pada gambar.

 

Dalam proyeksi ortogonal, objek diproyeksikan secara tegak lurus terhadap tiga bidang proyeksi utama: bidang depan (front), bidang atas (top), dan bidang samping (side). Setiap bidang proyeksi menghasilkan pandangan objek dari satu arah yang saling tegak lurus satu sama lain.

 

Garis-garis objek yang tegak lurus terhadap masing-masing bidang proyeksi akan tampak sebagai garis lurus pada gambar. Garis-garis ini membentuk pandangan proyeksi dari tiga sudut pandang yang berbeda. Dengan kombinasi ketiga pandangan ini, dapat dibentuk gambaran yang lengkap tentang objek tiga dimensi.

 

Proyeksi ortogonal sangat berguna dalam gambar teknik dan desain, karena memungkinkan penggambaran yang akurat dan proporsional dari objek. Informasi tentang dimensi, bentuk, dan hubungan objek dapat dengan jelas dipahami melalui proyeksi ortogonal. Teknik ini membantu dalam perencanaan, desain, dan pembuatan objek fisik serta memberikan pandangan yang jelas tentang karakteristik geometris suatu objek.

Dalam gambar teknis, proyeksi ortogonal umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu proyeksi Eropa (proyeksi kuadran pertama) dan proyeksi Amerika (proyeksi kuadran ketiga).

a.      Proyeksi Eropa (Proyeksi Kuadran Pertama)

Proyeksi Eropa, juga dikenal sebagai proyeksi sudut pertama atau proyeksi kuadran I, merujuk pada metode proyeksi di mana letaknya berlawanan dengan arah pandangan. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan proyeksi ini dapat bervariasi tergantung pada sumber referensi yang digunakan.

 

Dalam proyeksi Eropa, letak proyeksinya berlawanan dengan arah pandangan yang kita miliki. Dalam proyeksi Eropa, objek diproyeksikan ke bidang gambar dengan menggunakan prinsip paralel dan tanpa distorsi perspektif. Dengan menggunakan proyeksi Eropa, kita dapat menggambarkan objek dalam gambar teknis dengan representasi yang akurat dan konsisten. Meskipun ada sedikit perbedaan dalam letak proyeksinya, konsep dasar proyeksi Eropa tidak terlalu rumit.

 

Cara Memproyeksikan

Benda yang terlihat pada Gambar (a) ditempatkan di depan bidang proyeksi seperti yang ditunjukkan pada Gambar (b). Benda tersebut diproyeksikan ke bidang belakang sepanjang garis pandang A, dan gambar yang dihasilkan adalah pandangan depan. Setiap garis atau tepi benda direpresentasikan sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi. Pada Gambar (b), juga terlihat proyeksi benda ke bidang bawah sepanjang arah B, dan proyeksi ke bidang kanan sepanjang arah C.

Gambar (b) dibentangkan sehingga terlihat seperti gambar di bawah ini.

 


 

Hasil Proyeksi Eropa

 

 

Lambang Proyeksi Eropa

 

b.      Proyeksi Amerika (Proyeksi Kuadran Ketiga)

Proyeksi Amerika, juga dikenal sebagai proyeksi sudut ke-3 atau proyeksi kwadran III, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proyeksi di mana letak sektor proyeksinya sesuai dengan arah pandangan. Istilah yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada referensi yang digunakan oleh masing-masing pengarang.

 

Proses pembuatan proyeksi Amerika relatif mudah dipahami, karena posisi sektor proyeksinya sama dengan arah pandangan kita. Hal ini membuatnya sering digunakan di Indonesia dalam konteks gambar teknik.

 

Dalam proyeksi Amerika, objek dilihat dari sudut pandang yang tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi, sehingga menghasilkan distorsi perspektif dan perubahan skala yang mempertahankan kesan tiga dimensi. Karena posisi sektor proyeksinya disesuaikan dengan arah pandangan, proyeksi Amerika memberikan representasi visual yang lebih intuitif dan mudah dipahami.

 

Dengan menggunakan proyeksi Amerika, kita dapat menggambarkan objek dengan perspektif yang lebih realistis sesuai dengan cara kita melihatnya secara alami. Hal ini membuatnya menjadi metode yang populer dalam pembuatan gambar teknik di Indonesia, karena mudah dipahami dan memberikan representasi visual yang jelas dan akurat.

 


 

Cara Memproyeksikan

Untuk menggambar benda tersebut, kita menempatkannya di dalam kotak dengan sisi transparan sebagai bidang proyeksi seperti yang terlihat pada Gambar iii. Pada setiap bidang proyeksi, akan terlihat gambar pandangan dari benda sesuai dengan arah pandang yang ditentukan oleh anak panah.

 

Pandangan depan, yang ditunjukkan oleh arah A, dipilih sebagai pandangan utama. Pandangan-pandangan lainnya diproyeksikan ke bidang proyeksi yang sesuai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar (a). Sisi-sisi kotak dibuka dan menjadi satu bidang proyeksi depan sesuai dengan arah anak panah seperti yang terlihat dalam Gambar (b). Hasil keseluruhannya dapat dilihat pada Gambar (c). Dengan menggunakan pandangan depan A sebagai acuan, pandangan atas B ditempatkan di atasnya, pandangan C ditempatkan di sebelah kiri, pandangan kanan D ditempatkan di sebelah kanan, pandangan bawah E ditempatkan di bawah, dan pandangan belakang dapat ditempatkan di sebelah kiri atau kanan.

 

Hasil Proyeksi Eropa

 

Lambang Proyeksi Amerika

 

B.     Aturan Untuk Penyajian Gambar 2D

Dalam penyajian gambar 2D, terdapat beberapa aturan yang dapat diikuti untuk memastikan gambar dapat disampaikan dengan jelas dan efektif. Berikut adalah beberapa aturan umum untuk penyajian gambar 2D:

a.      Penentuan Pandangan

Dalam menggambarkan sebuah benda, pandangan utama yang dianggap sebagai gambar inti adalah pandangan depan yang memberikan gambaran umum tentang bentuk dan fungsi benda tersebut. Pandangan lainnya, seperti pandangan samping dan pandangan atas, dianggap sebagai pelengkap. Dalam gambar teknik, jumlah pandangan harus dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberikan gambaran lengkap tentang bentuk benda.

 

b.      Pemilihan pandangan depan

Pandangan depan harus mampu menyajikan informasi mengenai bentuk sebenarnya dari suatu objek (termasuk karakteristik unik dan fungsinya), namun pandangan depan tidak selalu merujuk pada posisi depan dalam pengertian sehari-hari.

 

c.       Susunan gambar-gambar pandangan

Setelah pandangan depan ditentukan, pandangan-pandangan lainnya dapat ditambahkan dan disusun secara bersama-sama dalam satu gambar yang terintegrasi.

 

d.      Pandangan tambahan

Objek-objek yang memiliki bagian dengan permukaan miring tidak akan terlihat secara akurat dalam gambar pandangan ortogonal. Jika diperlukan untuk menampilkan bentuk yang lebih jelas, pandangan tambahan dapat digunakan untuk menggambarkannya.

 

e.       Pandangan sebagian

Kadang-kadang, tidak perlu menggambar seluruh objek secara lengkap. Hanya bagian-bagian yang ingin ditampilkan yang digambarkan, dan bagian ini dibatasi oleh garis tipis kontinu yang ditarik secara bebas, artinya tanpa menggunakan alat gambar bantu.

 

f.       Pandangan setempat

Pandangan tambahan digunakan untuk melengkapi gambar suatu komponen dengan memperinci bagian yang tidak terlihat dalam pandangan depan. Hal ini membantu menghemat ruang dan waktu karena tidak perlu menggunakan pandangan samping atau atas jika detailnya sudah dijelaskan dalam pandangan setempat.

 


 

g.      Pandangan khusus dengan menggunakan anak panah

Jika diperlukan sudut pandang yang berbeda dari suatu komponen atau tidak memungkinkan untuk menempatkannya pada posisi aslinya, digunakan pandangan proyeksi yang berbeda dan diberikan tanda anak panah sebagai referensi.

 

h.      Pandangan detail

Pandangan detail mengacu pada pandangan yang menyajikan informasi yang lebih rinci dan spesifik tentang suatu objek atau komponen. Pandangan detail umumnya digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian kecil, tekstur, atau fitur khusus yang membutuhkan penjelasan tambahan. Pandangan detail ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan karakteristik objek yang sedang digambarkan.

 

C.    Contoh Penggunaan Proyeksi Amerika Dan Eropa

a.      Proyeksi Eropa

 

b.      Proyeksi Amerika

 

 

Last modified: Tuesday, 8 August 2023, 10:02 AM