FULL ASSEMBLY
Gambar Full Assembly merupakan representasi visual dari keseluruhan komponen yang membentuk suatu produk atau sistem. Gambar ini menampilkan hubungan, penempatan, dan interaksi antara semua part penyusun dalam bentuk yang lengkap.
Langkah-langkah yang perlu diikuti dalam pembuatan gambar Full Assembly adalah penting untuk memastikan bahwa semua part yang relevan tercakup dalam gambar tersebut. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, dapat memastikan keseluruhan gambar memiliki informasi yang diperlukan untuk memahami struktur dan fungsi produk atau sistem yang direpresentasikan.
A. Langkah-langkah dalam Membuat Gambar Full Assembly
a. Mengumpulkan atau menggambar part-part penyusun sub assembly
i. Identifikasi part-part yang akan menjadi komponen penyusun dalam Full Assembly.
ii. Lakukan pengumpulan part-part yang telah ada atau buat gambar part baru jika belum ada.
b. Membuat sub assembly
i. Gunakan perangkat lunak desain 3D, seperti SolidWorks, untuk membuat sub assembly.
ii. Susun part-part yang telah dikumpulkan menjadi satu kesatuan sesuai dengan desain awal.
c. Merakit atau menyusun sub assembly menjadi satu sesuai dengan desain awal
i. Letakkan part-part dalam sub assembly sesuai dengan rencana desain yang telah dibuat.
ii. Pastikan part-part terhubung secara tepat dan sesuai dengan fungsi serta tujuan dari Full Assembly.
d. Membuat gambar uraian dan engineering drawing atau manufacturing drawing
i. Buat gambar uraian yang menjelaskan secara detail tentang komponen-komponen dalam Full Assembly.
ii. Buat engineering drawing atau manufacturing drawing yang mengikuti standar yang berlaku, seperti ISO, untuk memberikan informasi dimensi dan spesifikasi teknis.
e. Memberikan anotasi-anotasi pada gambar
i. Berikan anotasi-anotasi atau keterangan yang diperlukan pada gambar, seperti dimensi, simbol, dan catatan relevan.
ii. Pastikan keterangan tersebut memberikan pemahaman yang jelas mengenai komponen-komponen dan hubungannya dalam Full Assembly.
f. Membagi gambar menjadi sub assembly jika terlalu besar
i. Jika gambar Full Assembly terlalu besar, pecahlah gambar tersebut menjadi sub assembly yang lebih kecil namun tetap mempertahankan keterangan peletakan yang jelas.
ii. Pastikan keterangan dan petunjuk hubungan antar sub assembly tetap terlihat sehingga mudah dipahami.
B. Kesimpulan
a. Membuat gambar Full Assembly membutuhkan langkah-langkah yang sistematis untuk memastikan keseluruhan produk atau sistem tergambar dengan tepat.
b. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, akan memastikan gambar Full Assembly memuat semua informasi yang diperlukan untuk memahami struktur dan fungsi dari produk atau sistem yang direpresentasikan.
C. Cara membuat gambar full assembly
cara menggambar full assembly dapat dilihat dalam link Video Full Assembly.