Skip to main content

1. Pengenalan Proses UX

Pengenalan UX (User Experience)

x



Tentang User Experience (UX), dapat dijelaskan bahwa UX merupakan pengalaman pengguna dalam menggunakan produk atau jasa secara interaktif. UX mencakup pemahaman pengguna terhadap cara kerja produk, perasaan mereka saat menggunakan produk, seberapa baik produk dapat memenuhi tujuan pengguna, serta sejauh mana produk dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi pengguna. UX juga dapat diartikan sebagai pendapat dan tanggapan pengguna terhadap produk, sistem, atau jasa yang digunakan. Prinsip dasar UX adalah memberikan kekuasaan kepada pengguna untuk menentukan tingkat kepuasan mereka sendiri (customer rule).

Dengan demikian, UX mencakup semua aspek yang berhubungan dengan pengalaman pengguna dalam menggunakan produk atau jasa. Evaluasi terhadap aplikasi atau sistem juga dapat dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Di Indonesia, UX dikenal sebagai pengalaman pengguna dalam menggunakan web atau aplikasi.

Dalam dunia digital, UX terus berkembang seiring dengan perbedaan pengalaman pengguna pada setiap perangkat. Sebagai contoh, pengalaman akses web dari komputer desktop berbeda dengan pengalaman akses web dari smartphone. Dalam hal ini, penting bagi brand untuk menggunakan bahasa yang sama di berbagai media agar komunikasi tetap jelas dan fokus. Oleh karena itu, konsep UX menjadi sangat penting untuk dipelajari lebih dalam.

  1. Fungsi UX

UX berfungsi sebagai “Pondasi”, bisa juga sebagai tolak ukur dari value pengalaman oleh user selama menggunakan produk atau jasa kita, apakah produk kita bagus atau tidaknya bisa dinilai oleh UX ini, produk kita akan dinilai buruk jika pengalaman user jelek ketika atau bahkan sebelum menggunakan produk kita.

Jika kita menerapkan user experience secara tepat, maka kita dapat membantu User yang menjadi target kita untuk lebih memiliki kesan yang postif dan memberikan pengalaman yang berbeda sehingga nyaman dan tak terlupakan. Dengan pengalaman yang menarik tersebut, semakin besar pula potensi mereka akan Kembali mengakses website kita dan menjadi langganan. Kenapa UX penting?, Dan sebaliknya, Jika User mendapatkan pengalaman yang buruk, makan hal ini menjadi dampak yang cukup besar karena kemungkinan User tersebut tidak akan Kembali lagi dan malah bisa menyebarkan pengalaman mereka ke calon pengguna yang lain sehingga membuat target pengguna kita akan menurun dan kita pun merugi



Ada beberapa Model UX sebagai acuan untuk menghasilkan UX yang lebih optimal dan menarik

  1. Model Jesse James Garett



Garrett membagi diagramnya menjadi 5 proses yaitu: bidang strategi, bidang lingkup, bidang struktur,  bidang  rangka,  dan  bidang  permukaan.  Bidang  strategi  (strategic  plane)  menjadi  platform  dari  pembentukan  cetak  biru  experience. Disini  dirumuskan  semua  objektif  yang  ingin  dicapai  dari  proses pembentukan experience, baik dari sisi kebutuhan pengguna maupun produsen komunikasi.

  1. Bidang Strategi

Bidang strategi (strategic plane) menjadi platform awal dari experience. Di sini dirumuskan semua objektif yang ingin dicapai dari proses pembentukan experience, baik dari sisi kebutuhan pengguna maupun produsen.

  1. Bidang Linkup

Di tahap bidang ini, akan dipertanyakan apa yang menjadi batasan dalam penciptaan pengalaman bagi pengguna. Di bidang ini, Dibagi menjadi dua sisi yaitu: sisi software interface (konten) dan hypertext system (konteks). 

Di sisi konteks, sistematika fungsional harus dipertimbangkan. Sedangkan di sisi konten, kebutuhan-kebutuhan informasi harus pula telah dipertimbangkan secara matang. Batasan Lingkup juga harus datang dari berbagai departmen terkait seperti departemen marketing, sales, supply chain, IT, dan sebagainya. Sebagai contoh: Sebuah perusahaan E-commerce ingin menjual beberapa produk memerlukan beberapa informasi seperti: 

  1. deskripsi produk

  2. alasan pembelian produk

  3. benefit produk

  4. shopping cart untuk pembelian e-commerce

  5. metode pembayaran, dan sebagainya.

Dalam setiap lingkup diperlukan kebutuhan (requirement) tertentu, misalnya: pada lingkup kategori produk, diperlukan spesifikasi produk, foto produk, warna produk, dan sebagainya.


  1. Bidang Struktur

Disini adalah tahap proses pembuatan  struktur  informasi  agar  komunikasi berjalan sesuai dengan urutan yang diharapkan. Tahap ini dapat disebut juga sebagai tahap pembuatan  arsitektur  informasi.  Hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pembentukan  struktur  informasi  adalah    harus    mengacu    pada    kemudahan    pelanggan    dalam    mengakses    informasi.    Untuk    menggambarkan struktur informasi dapat disajikan dalam flowchart. Dalam tahap ini interaksi dengan pengguna  juga  harus  ditentukan.  Misalnya  bagaimana  pengguna  berpindah  dari  informasi  satu  ke  informasi lainnya dengan mudah tanpa menjadi bingung.


  1. Bidang Rangka (Mirip Wireframe pada UI)

Ibarat pembuatan draft layout dimana struktur informasi telah  diaplikasikan  ke  dalam  layout. Namun, belum  dalam  tampilan  visual  akhir.  Dalam  dunia  desain  komunikasi  visual  tahap  ini  adalah  pembuatan  “grid”  layout  dan  penempatan  teks  di  dalamnya.  Ketepatan  dalam  meletakan  informasi  pada  media  komunikasi  menjadi  dasar  mudah  tidaknya  hirarki  informasi dapat disampaikan.

  1. Bidang Permukaan (Mirip Wireflow pada UI)


diibaratkan polesan terakhir yang memberi tone and manner  tampilan  visual.  Disini  dipertimbangkan  elemen  dan  prinsip  desain  seperti  gerak,  warna,  harmoni, dan sebagainya.



B. Model David Armano

David Armano, seorang Executive Vice President Global Innovation & Integration di Edelman Digital,  sebuah  agensi  digital  terkemuka  mengemukakan  sebuah  model  interactive  experience.  Jika model  Garrett  lebih  mengaris  bawahi  struktur,  interaksi,  dan  kegunaan  (usability),  model  Armano  menarik  ke  belakang  beberapa  langkah  dalam  mencari  user  insight.  Armano  membagi  prosesnya  menjadi 5 langkah yaitu uncover, define, ideate, build, dan desain.

  1. Uncover

pencarian  sesuatu  yang  mendasar  dari  motivasi  dan  kepentingan  customer, business, brand, yang dihubungkan dengan pemahaman wawasan teknologi. Dalam mencari customer insight, dapat  digunakan  berbagai  perangkat  riset  seperti  behaviour  mapping,  social  trends  analysis,dan sebagainya, untuk mencari model rasional dan emosional khalayak yang dituju.


  1. Define

Setelah Melalaui tahap uncover, Selanjutnya adalah  tahapan  perumusan  strategi  pembentukan  pengalaman  khalayak.  Tahap  ini  mirip  dengan  tahap  strategy  plane  pada  model  Garrett.  Tujuan  dari  tahap  ini  adalah  memberikan inspirasi dan arah baik kepada internal team maupun klien.

  1. Ideate

merupakan tahap kolaborasi dan eksplorasi. Dalam dunia pendidikan kreatifitas, sering juga  disebut  proses  emphatising yaitu  proses  memahami  khalayak  dengan  memasuki  dunia  mereka  dan  berperan  sebagai  mereka.  Kemudian  dicari  pendekatan  yang  paling  tepat  untuk  khalayak  sesuai  tujuan  komunikasi.


  1. Build

Build adalah  proses  membuat  Big  Idea dan  mencoba  mewujudkannya  lewat  prototype.  Prototype  diuji  dan  diperbaiki  lewat  riset  kepada  khalayak.

  1. Desain

Proses  desain  adalah  proses  finalisasi  dan  eksekusi  dari  prototype  yang  telah  diuji.  Semua  fungsi  dan  interaksi  dimaksimalkan  di  proses ini.



Tips untuk membuat UX yang baik ampuh untuk menentukan apakah produk kita ini menyajikan user experience yang baik. Yang pertama coba tanyakan pada diri sendiri dulu terhadap pertanyaaan dibawah ini tentang produk kamu.

  1. Apakah Informasi produk kamu yang disajikan dapat dengan mudah ditemui oleh customer?

  2. Apakah informasi produk memiliki ukuran font yang “nyaman” dimata customer? (tidak terlalu besar sehingga mengganggu atau terlalu kecil hingga tidak terlihat)

  3. Apakah informasi yang ada di produk kamu sudah mencakup informasi-informasi yang perlu diketahui oleh customer? (agar tidak terjadi “misskom” terhadap produk kamu dengan calon customer)

  4. Apakah cara penulisan dari informasi produk kamu sudah menggunakan Bahasa yang tepat dan mudah untuk target customer? (jika target kamu adalah gen Z Indonesia, jangan menggunakan Bahasa kromo alus!, sudah susah dipahami, jawa-sentris lagi..)

Nah, setelah kamu menanyakan pertanyaan diatas kedirimu sendiri dan sudah mendapatkan jawaban yang pas.. saatnya sekarang kamu lempar ke khalayak umum (survey), untuk mendapatkan feedback dari mereka dan menvalidasi user experience yang mantap untuk diaplikasikan pada produkmu!


Last modified: Wednesday, 9 August 2023, 9:45 AM