Skip to main content

4. Prototyping Tools



Capaian Pembelajaran:

  1. Mahasiswa mampu menganalisis Prototyping Tools
  2. Mahasiswa mampu membuat Prototyping Tools sesuai dengan desain yang dibuat

 



I. Pengenalan Prototyping Tools

A. Pengertian Prototyping Tools

Prototyping Tools adalah perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan untuk membuat prototipe interaktif dari desain digital. Prototyping Tools memungkinkan desainer untuk membuat model fungsional yang mendekati tampilan dan perilaku akhir produk.


B. Peran dan Manfaat Prototyping Tools dalam Proses Desain

1. Peran Prototyping Tools:

- Memfasilitasi eksplorasi dan validasi desain sebelum tahap pengembangan.

- Mengkomunikasikan ide desain kepada tim dan pemangku kepentingan.

- Menguji fungsionalitas, interaksi, dan alur pengguna.

2. Manfaat Penggunaan Prototyping Tools:

- Mengurangi risiko kesalahan dan iterasi yang mahal pada tahap pengembangan.

- Meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan pengguna dan responsivitas desain.

- Meningkatkan kolaborasi antara anggota tim desain, pengembang, dan pemangku kepentingan.


C. Contoh Prototyping Tools yang Populer

1. Adobe XD: Alat desain all-in-one yang memungkinkan pembuatan prototipe interaktif dengan mudah.

2. Figma: Alat desain berbasis web yang memungkinkan kolaborasi tim dan prototyping interaktif.

3. Sketch: Alat desain yang fokus pada desain antarmuka pengguna (UI) dan prototyping.

4. InVision: Platform prototyping dan kolaborasi yang mendukung pembuatan prototipe interaktif.

5. Axure RP: Alat desain yang kuat dengan fitur prototyping interaktif dan dokumentasi yang komprehensif.


 

II. Kriteria untuk Memilih Prototyping Tools yang Tepat

1. Ketersediaan Fitur: Evaluasi apakah Prototyping Tools memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan desain.

2. Kemudahan Penggunaan: Pertimbangkan antarmuka dan kegunaan Prototyping Tools agar mudah digunakan oleh tim desain.

3. Kompatibilitas: Pastikan Prototyping Tools kompatibel dengan sistem operasi dan perangkat yang digunakan.

4. Kolaborasi dan Berbagi: Perhatikan fitur kolaborasi untuk memungkinkan kerja tim dan berbagi prototipe dengan pemangku kepentingan.

5. Dukungan dan Pembaharuan: Periksa apakah Prototyping Tools mendapatkan dukungan yang baik dari pengembang dan diperbarui secara teratur.

 

III. Kelebihan dan Kekurangan dari Berbagai Prototyping Tools

1. Adobe XD

- Kelebihan: Mudah digunakan, integrasi dengan Adobe Creative Cloud, dukungan untuk animasi dan interaksi kompleks.

- Kekurangan: Terbatas dalam fitur kolaborasi tim.

2. Figma

- Kelebihan: Kolaborasi real-time, platform berbasis web, fitur interaktif yang kuat.

- Kekurangan: Membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk kinerja terbaik.

3. Sketch

- Kelebihan: Fokus pada desain UI/UX, komunitas yang kuat, dukungan plugin yang luas.

- Kekurangan: Tidak memiliki fitur prototyping yang sekuat alat lainnya.

4. InVision

- Kelebihan: Kolaborasi tim yang baik, dukungan prototyping interaktif yang kaya.

- Kekurangan: Memerlukan waktu dan upaya untuk mempelajari dan menguasai alat ini.

5. Axure RP

- Kelebihan: Dukungan prototyping interaktif yang lengkap, dokumentasi yang kuat.

- Kekurangan: Memiliki kurva belajar yang lebih curam dan memerlukan waktu untuk pembuatan prototipe yang rumit.

 

IV. Perbandingan Fitur dan Fungsionalitas antara Beberapa Prototyping Tools

Adobe XD, Figma, Sketch, InVision, dan Axure RP memiliki perbedaan dalam fitur-fitur tertentu seperti:

1. Pembuatan prototipe interaktif dan animasi.

2. Kemampuan untuk membuat komponen dan simbol yang dapat digunakan kembali.

3. Kemampuan kolaborasi dan berbagi prototipe dengan anggota tim dan pemangku kepentingan.

4. Integrasi dengan alat lain seperti Adobe Creative Cloud atau plugin pihak ketiga.

 

V. Tips Efektif dalam Menggunakan Prototyping Tools

A. Rencanakan dan Organisasikan Proses Prototyping

1. Tentukan tujuan prototyping dan ruang lingkupnya sebelum memulai.

2. Buat rencana kerja yang jelas dan teratur untuk penggunaan Prototyping Tools.

3. Organisasikan file dan komponen dengan sistem yang terstruktur agar mudah dikelola.

 

B. Pelajari dan Manfaatkan Fitur Prototyping Tools

1. Luangkan waktu untuk mempelajari fitur dan fungsionalitas Prototyping Tools secara menyeluruh.

2. Gunakan fitur interaktif, animasi, dan transisi untuk meningkatkan kejelasan prototipe.

3. Eksplorasi fitur kolaborasi untuk meningkatkan kerja tim dan berbagi prototipe dengan pemangku kepentingan.

 

C. Iterasi dan Pengujian Secara Berulang

1. Lakukan iterasi pada prototipe untuk memperbaiki desain berdasarkan umpan balik dan pengujian.

2. Lakukan pengujian pengguna untuk memvalidasi dan meningkatkan pengalaman pengguna.

3. Gunakan data dan wawasan dari pengujian untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan prototipe.

 

VI. Tantangan yang Mungkin Muncul dan Cara Mengatasinya

A. Kompleksitas Alat

- Tantangan: Memahami dan menguasai seluruh fitur dan fungsi Prototyping Tools.

- Cara Mengatasinya: Luangkan waktu untuk belajar dan eksplorasi alat secara mendalam. Manfaatkan sumber daya dan tutorial online.

 

B. Kolaborasi dan Sinkronisasi Tim

- Tantangan: Mengkoordinasikan pekerjaan tim dan memastikan konsistensi prototipe.

- Cara Mengatasinya: Gunakan fitur kolaborasi Prototyping Tools untuk berbagi dan bekerja bersama. Gunakan alat manajemen proyek yang mendukung sinkronisasi.

 

C. Keterbatasan Fungsionalitas

- Tantangan: Ketidakmampuan Prototyping Tools untuk mendukung fitur khusus atau kompleks.

- Cara Mengatasinya: Kombinasikan dengan alat lain jika diperlukan. Cari plugin atau ekstensi yang dapat memperluas fungsionalitas alat.

 

VII. Sumber Daya dan Komunitas untuk Mendapatkan Bantuan dan Dukungan

A. Dokumentasi dan Panduan Pengguna

- Manfaatkan dokumentasi resmi dan panduan pengguna yang disediakan oleh pengembang Prototyping Tools.

 

B. Komunitas Online dan Forum Diskusi

- Bergabung dengan komunitas online dan forum diskusi untuk berbagi pengalaman dan memperoleh bantuan dari sesama pengguna Prototyping Tools.

 

C. Sumber Daya Online

- Manfaatkan sumber daya online seperti tutorial, video, dan blog yang menyediakan panduan langkah demi langkah dalam menggunakan Prototyping Tools.

 


Memang bukan wajib, tapi membuat desain statis mu ke dalam bentuk prototype akan sangat membantu komunikasi dengan developer mengenai ide kalian dengan lebih komprehensif dan utuh. Prototype juga bisa kalian kasih ke stakeholder lainnya untuk alat user testing, atau presentasi ke atasan.

Berbagai tool dapat digunakan dalam membuat prototype, pilihlah tool yang dapat membuat prototype mu paling mendekati produk akhir nya. Kalau kamu mendesain web, pilih prototyping tool yang mengaplikasikan interaction dalam bentuk HTML, CSS, dan JS. Begitu pula kalau kamu mendesain app, pilih prototyping tool yang yang mengaplikasikan interaction dalam bentuk Android dan iOS specific code, atau paling tidak dalam bentuk library yang bisa dipakai oleh developer.

 

klasifikasi tools untuk membuat prototype :

 

Sumber belajar lainya

Designer Guide to prototyping

Building to learn : the role of prototyping design

Figma : 5 ways to add animation to your design

Micro-interactions: why, when and how to use them to improve the user experience

Microinteractions: small details matter

Using micro-interactions to enhance search

Last modified: Thursday, 10 August 2023, 2:20 PM